web 2.0

Senin, Desember 17, 2007

BERGEMBIRALAH DENGAN HARI RAYA IED BAGI ANDA YANG MEMANFAATKAN BULAN DZULHIJAH

Bulan dzulhijah ini merupakan bulan yang terakhir dari bulan-bulan islam, dan bulan terakhir dari bulan-bulan haram, penutup dari tahun hijriah dan bulan yang terafdol dari bulan-bulan hijriah setelah bulan ramadhan. Keafdolan suatu tempat dan keafdolan suatu waktu tidaklah akan memberikan pengaruh kepada seseorang kecuali
jika dia beramal shaleh pada waktu-waktu tersebut, oleh karenanya ketika Abu Darda pernah disurati oleh Salman untuk pergi ke arbul mukaddas (tanah-tanah yang suci) beliau mengatakan bahwa tanah ataupun suatu negeri, tidak bisa mensucikan siapa-siapa, yang mensucikan seseorang itu adalah amal-amal shaleh mereka, artinya keberadaan seseorang ditempat-tempat yang mulia itu tidak memberikan manfaat yang banyak jika seseorang itu justru bermaksiat kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala.

Kita semua tahu bahwa abu jahal dan abu lahab pernah menginjakkan kakinya bahkan bermukim, hidup dan mati ditanah yang paling mulia yaitu tanah Mekkah dan sering juga bepergian ke kota Medinah namun tidak memberikan manfaat sedikitpun kepada orang-orang seperti itu. Ini juga yang kita perlu ingatkan kepada jamaah-jamaah haji kita bahwa ini merupakan kesempatan yang besar berada ditanah suci, namun jika justru tidak memanfaatkan kesempatan dan justru berlaku maksiat pada tempat-tempat yang suci itu maka dosanya dilipat gandakan.

Sama dengan waktu datangnya bulan ramadhan tidak mensucikan siapa-siapa kecuali orang yang memanfaatkannya dengan beramal shaleh, bukankah kita tahu hadits yang mengatakan “kemudian ramadhan pergi lalu dia tidak mendapat ampunan maka kata Jibril maka Allah Subhaanahu Wa Ta'ala akan menjauhkannya dari rahmatnya yaitu dari syurganya”.
Orang kadang didatangi ramadhan justru untuk mencelakakannya, ketika dia tidak pernah berbuat shaleh. Maka kita katakan juga demikian dibulan yang suci ini, dibulan yang mulia ini bukan dimuliakan sekedar dengan merayakannya, membesar-besarkannya tapi tentu saja dengan beramal shaleh, inilah keutamaan hari raya Ied kita ini.

Hari raya dalam islam tidak sama dengan hari-hari raya umat-umat lain yang sekedar berfoya-foya, bersukaria, tapi hari raya bagi umat islam adalah yaumul jawaiz, hari untuk dibagi-bagikannya hadiah, pahala untuk orang yang bertambah ketakwaannya. Dalam syair yang terkenal “ bukanlah Ied bagi yang berpakaian baru tapi Ied itu sebenarnya diperuntukkan bagi orang yang bertambah ketakwaannya.

Idul fitri merupakan hari bergembira bagi orang yang memanfaatkan bulan Ramadhan dan idul adha adalah hari yang begembira bagi orang yang memanfaatkan sepuluh hari pertama bulan dzulhijah. Dalam hadits Imam Bukhari yang kita kenal “ Tidak ada hari yang lebih dicintai untuk beramal shaleh melebihi hari ini yaitu sepuluh hari pertama bulan dzulhijah, Kata para sahabat : apakah jihad juga pahalanya dikalahkan oleh orang-orang yang beramal pada hari-hari tersebut. Kata Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, jihad pun dikalahkan pahalanya oleh orang yang beramal shaleh pada hari-hari tersebut walaupun amalan-amalannya, amalan yang ringan”.

Sahabat bertanya seperti ini karena mereka tahu bahwa jihad merupakan amalan yang sangat afdal, amalan yang sangat utama dan amalan yang sangat besar pahalanya, lalu Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pun menegaskan bahwa jihadpun dikalahkan pahalanya oleh orang yang mungkin sekedar mengaji, berdzikir atau amalan-amalan shaleh apa saja dihari-hari yang mulia ini. Kecuali kata beliau seorang yang bejihad dengan jiwa dan hartanya lalu mendapatkan syahidnya, maka tentu daja itu orang yang tidak mungkin dikalahkan pahalanya. Namun kalau dia pergi jihad dan masih kembali lagi maka terkalahkan pahalanya oleh orang-orang yang beramal shaleh dihari-hari yang mulia ini.
Oleh karena itu mari kita beramal shaleh dengan amal-amalan apa saja yang kita ketahui sebagai amal shaleh.

0 komentar: