web 2.0

Selasa, Maret 04, 2008

Renungan sebelum bermaksiat

Renungan sebelum bermaksiat

Ada seorang laki-laki mendatangi Ibrahim bin Adham, ia berkata, “ wahai imam, saya ingin bertobat dan meninggalkan seluruh dosa yang saya miliki. Jika suatu saat saya kembali melakukannya, tunjukanlah padaku terapi yang dapat menghindarkan aku bermaksiat kepada Allah.”
Apakah anda ingin seperti itu? Siapakah diantara kita yang tidak menginginkan bertaubat kepada Allah dan membuang seluruh dosa sejauh-jauhnya? Perhatikanlah dan camkanlah nasihat ibrahim bin adham secara sungguh-sungguh!
Ibrahim bin Adham berkata, “ jika anda ingin bermaksiat kepada Allah, maka janganlah melakukannya diatas bumi-Nya!” maka laki-laki itu bertanya, “ dimanakah saya dapat bermaksiat terhadap-Nya?” “Di luar bumi-Nya.” Jawab ibrahim bin adham. “Bagaimana hal itu dapat terjadi, sedangkan bola bumi ini dalam genggaman-Nya?” Tanya lelaki tersebut. “ Tidakkah engkau malu bahwa bola bumi ini dalam genggaman-Nya namun engkau bermaksiat dia atas bumi-Nya? “ jawab Ibnu Adham
Kemudian ibrahim bin adham berkata, “ jika anda ingin bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah engkau memakan rezeki-Nya!”
Lalu laki-laki itu bertanya, “Maka, bagaimanakah saya dapat hidup?” ibrahim berkata, “ tidakkah anda malu memakan rezeki-Nya sedangkan anda bermaksiat kepada Allah?” kemudian Ibrahim melanjutkan perkataannya, “ jika anda bersikeras bermaksiat kepada Allah, maka bermaksiatlah di suatu tempat yang Ia tidak melihatmu!”
Laki-laki itu bertanya, “ bagaimana bisa seperti, sedangkan Ia selalu bersama kita, dimanapun kita berada?” Ibrahim bin Adham menjawab,” Tidakkkah anda malu bermaksiat kepada-Nya sedangkan dia lebih dekat denganmu?”
“ Jika anda tetap bersikeras bermaksiat kepada Allah, maka jika malaikat maut dating unruk mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya, “ Tunggulah sebentar sampai aku bertaubat!” kata Ibrahim bin Adham, “ Lantas, siapa yang memiliki kekuasaan menunda kematian seperti itu?” Tanya laki-laki itu.
Ibrahim berkata,”Tidakkah engkau malu, saat datang malaikat maut sedangkan engkau dalam keadaan bermaksiat?”
Kemudian ia melanjutkan perkataannya, “Jika anda enggan menghentikan perbuatan maksiat kepada Allah, tiba-tiba datang malaikat zabaniah Jahannam menyeret anda masuk neraka, maka katakana kepada mereka, bahwa Anda tidak ingin pergi bersama mereka, maka Anda tidak ingin pergi bersama mereka!”
“ Bagaimana mungkin, saya bisa seperti itu?” Tanya laki-laki tersebut.
Akhirnya Ibrahim bin Adham mengkhiri wejangannya dengan mengatakan, “ Tidakkah Anda malu kepada Allah setelah mengetahui seluruh penjelasan ini?”
************
Sekarang, bacalah sekali lagi dan gantilah laki-laki tersebut dengan orang lain, yaitu anda sendiri. Setelah anda selesai membacanya, lontarkanlah satu soal kepada diri Anda, “Tidakkah anda malu kepada Allah?”
Lihatlah pada kasih sayang Allah dan malulah kepada-Nya! Tidakkah anda malu setelah penjelasan ini, jika anda tetap bersikeras bermaksiat lepada Allah maka masih ada satu lagi, lihatlah pada rahmat Allah yang diberikan untuk Anda agar mempunyai rasa malu dan lihat pula akan curahan kasih sayang-Nya dan suka cita-Nya kepada diri Anda.
Dikutip dari : Semulia akhlak nabi, oleh Amru Khalid, Terbitan : Aqwam




0 komentar: